Thursday, July 28, 2016

Si Cantik dan Si Buruk Rupa

Si Cantik dan Si Buruk Rupa



Perjalanan cinta seseorang di dunia ini selalu menjadi tanda tanya, tanda tanya yang tidak pernah mendapatkan jawaban yang pasti. Hanya saja, ada beberapa hal yang seharusnya dimiliki semua orang, yaitu keyakinan untuk menemukan cinta yang terbaik. Jika kamu pernah mendengar cerita tentang si cantik dan si buruk rupa, apakah menurutmu itu adalah sebuah keadilan? Entahlah, tetapi cinta tidak pernah salah, dan tidak selamanya orang menilai seseorang dari apa yang terlihat. Cinta bisa melihat lebih jauh dan lebih dalam dari itu. Jika yang kamu maksud adalah cinta, maka buruk rupa bukan menjadi alasan untuk mempertanyakannya. Cinta tidak selamanya mempermasalahkan hal itu, terkadang cinta terjalin pada dua orang yang benar-benar berbeda. Selain si cantik dan si buruk rupa, ada juga si baik dan si jahat. Cinta itu sulit ditebak, cinta tidak bisa didikte sembarangan, meskipun penuh dengan tanda tanya, cinta selalu memiliki jawaban, meskipun tidak selamanya berupa kepastian.
Jika aku adalah seorang pria yang sangat buruk, apakah aku terlalu tidak pantas untuk bersama dia, wanita baik yang sangat cantik? Bagaimana jika aku adalah aku yang sebenarnya dan bukan sebuah perumpamaan. Aku jatuh hati pada seorang wanita yang cantik, seorang wanita yang tidak pernah mampu aku gambarkan, entah karena dia terlalu cantik, atau dia terlalu istimewa untuk aku umpamakan. Entah kenapa, seolah aku sulit berkaca. Dia tertutup rapi dengan hijabnya, sedangkan aku bagaimana? Tubuhku banyak goresan tinta dan jarum, aku terlihat sangat buruk dengan coretan menyakitkan di beberapa bagian tubuhku. Lantas, apakah aku salah jika aku jatuh hati dengan dia? dan apakah dia salah jika dia juga menerimaku? Entahlah, cinta itu selalu membuatku penuh dengan tanda tanya.


Banyak pria di luar sana yang bisa saja membuatnya jatuh hati, dan pasti lebih dariku. Itu yang selama ini tertanam di dalam hati dan pikiranku, jadi jika suatu saat si cantik tidak ditakdirkan dengan si buruk rupa, si buruk rupa sudah mempersiapkan hati dan jiwanya. Lalu bagaimana juga jika si cantik dan si buruk rupa ini bukanlah sebuah perumpamaan. Bagaimana jika ini adalah sebuah kisah yang nyata, dan aku adalah si buruk rupa. Entahlah, apakah cinta akan berpihak padaku lebih lama lagi. Seolah aku hanya berharap pada takdir dan keberuntungan untuk bisa terus bersamanya. Itu semua membuatku terkadang ragu, karena tidak akan selamanya takdir dan keberuntungan berpihak kepadaku. Dan jika saat itu tiba, saat takdir dan keberuntungan enggan memihak denganku, telah aku siapkan diriku untuk kehilangan si cantik. Aku menyiapkan saat itu, sejak saat ini.
Si cantik dan si buruk rupa yang selama ini menjadi legenda berakhir dengan bahagia. Tetapi itu mungkin akan berbeda jika terjadi di kisah yang nyata. Bahkan jika mungkin aku tidak memiliki rupa seburuk itu, aku bukanlah orang baik yang pantas bersanding dengan dia, wanita cantik yang baik. Entahlah, aku tidak tau apakah ini sebuah keberuntungan atau sebuah permainan Tuhan untuk memberikanku sebuah pelajaran. Hingga pada suatu saat nanti aku bisa menjadi aku yang lebih baik. Aku hanya bisa menjalani apa yang bisa aku jalani saat ini. Dalam kisah cinta yang tiada pasti, dan mungkin selamanya akan terus berada diambang ketidakpastian. Satu hal yang aku percaya, bahwa Tuhan itu ada, Tuhan menyiapkan sesuatu yang indah, jika aku mampu memerankan aku yang baik.
Meskipun si cantik dan si buruk rupa dalam kisah ini tidak dimulai dengan kisah cinta yang biasanya, tetapi tetap saja menjadi kisah cinta yang terlalu indah untuk di lupakan. Bahkan hingga saat ini, si cantik dan si buruk rupa menjalani cinta yang berbeda. Cinta yang mungkin tidak dirasakan oleh orang lain. Si cantik dan si buruk rupa kerap kali merasakan bagaimana rasanya melakukan perdebatan hebat, bagaimana rasa sakit satu sama lain. Walau begitu, entah ada kekuatan apa yang pada akhirnya membuat mereka sama-sama dingin dan kembali menghangat lagi. Si cantik dan si buruk rupa seolah memiliki kekuatan magis dalam kisah cinta mereka, hingga mereka bertahan hingga saat ini. Setelah jutaan kisah mereka lewati bersama, justru lebih banyak perdebatan dan juga pertengkaran. Hanya itu yang keromantisan yang terjadi antara si cantik dan si buruk rupa, tidak pernah ada bunga, coklat apalagi boneka mengisi kisah cinta mereka. Entahlah, apakah ini kisah cinta yang terlalu tidak wajar. Tetapi aku yang berperan sebagai si buruk rupa merasa bahwa ini indah, ini terlalu indah untuk dilupakan begitu saja.
Bagaimana jika kamu berperan menjadi aku yang buruk rupa dalam kisah ini, bagaimana juga jika kamu berperan sebagai dia yang cantik. Apakah kamu merasa bahwa ini kisah cinta yang wajar? Entah lah, jika si cantik dan si buruk rupa masih bisa bersama hingga saat ini karena suatu alasan. Aku yang berperan sebagai si buruk rupa selalu berharap agar alasan itu terus ada, hingga tidak akan ada kata perpisahan yang menyertai kisah si cantik dan si buruk rupa ini. Berbicara mengenai rintangan, sudah pasti kisah si cantik dan si buruk rupa ini mendapatkan banyak rintangan. Terlebih lagi mereka yang mempertanyakan alasan kenapa si cantik menerima si buruk rupa. Entah lah, cinta itu selalu memunculkan pertanyaan baru. Dan jika diberikan kesempatan, aku juga ingin bertanya. Apakah aku berada dalam kisah cinta yang membuat si cantik ada di posisi yang tidak adil? Apakah aku seburuk itu?


Monday, July 25, 2016

Terkadang Menjadi Abu-abu Justru Lebih Baik

Terkadang Menjadi Abu-abu Justru Lebih Baik





Di dunia ini, selalu ada dua hal yang berbeda, dua hal yang bertolak belakang dan dua hal yang selalu bertentangan. Ada air ada api, ada hitam ada juga putih, dan lain sebagainya. Semua itu ada hanya untuk dijadikan sebagai pembeda tentang suatu hal, tentang baik atau buruk, benar atau salah, dan lain sebagainya. Manusia pasti akan berada di dua posisi yang berbeda selama hidupnya. Apakah pada hal ini berada di posisi air atau api, hitam atau putih. Dengan hal ini, manusia hanya bisa dinilai dengan dua hal, benar atau salah. Hanya itu saja, dan tidak bisa dibantahkan. Sejatinya manusia selalu memiliki pilihan di dalam hidupnya, pilihan untuk memilih sisi yang baik atau yang buruk. Keputusan masing-masing yang akan menjadi pembeda hidup satu sama lain.
Di antara hitam dan putih, ada sebuah sisi dimana terkadang sisi itu jauh lebih baik, dia adalah sisi abu-abu. Terkadang menjadi abu-abu justru lebih baik, meskipun abu-abu sering didefinisikan sebagai sesuatu yang tidak ada kepastian, zona penuh keraguan, hal-hal yang menggantung dan lain sebagainya. Tapi pada beberapa kasus, menjadi abu-abu justru lebih baik. Karena menjadi abu-abu, kamu bisa memilih yang mana hitam dan yang mana putih, yang mana benar dan yang mana salah. Hidup tidak pernah mudah, terkadang hidup menciptakan pilihan yang sulit, tetapi hidup harus diisi dengan keseimbangan. Keseimbangan hidup itu bisa disebut sebagai abu-abu, sebuah warna yang seimbang antara hitam dan putih, warna yang tidak berada di kegelapan ataupun diterangnya cahaya. Abu-abu menjadi penyeimbang antara hitam dan putih.
Jika hitam adalah salah dan putih adalah benar, maka sesungguhnya abu-abu berada di tengah-tengahnya. Bisa jadi abu-abu adalah posisi tidak salah dan tidak benar atau posisi yang salah dan benar, setidaknya menjadi abu-abu selalu memiliki dua hal itu. Dengan menjadi abu-abu, kamu selalu mempunyai kekuatan untuk bertahan, meskipun kamu memiliki kelemahan di dalamnya. Bukankah itu yang dinamakan keseimbangan hidup? Terkadang menjadi abu-abu justru lebih baik, jika kamu belum sepenuhnya bisa menjadi putih. Terlebih lagi jika kamu belum yakin, diantara hitam dan putih, yang mana yang sesungguhnya baik. Karena tidak selamanya putih adalah baik dan hitam adalah buruk. Penilaian seseorang tidak akan jauh lebih baik dari penilaian Tuhan, bukankah begitu? Sedangkan kamu sendiri bukan Tuhan.
Abu-abu tidak selamanya identik dengan keraguan, karena pada saat tertentu menjadi abu-abu adalah keputusan yang penuh kepastian. Saat kamu tidak bisa memilih antara hitam dan putih, dan ada pilihan untuk menjadi abu-abu, mungkin dengan keyakinan yang tinggi kamu akan memilih abu-abu. Abu-abu adalah titik seimbang, jika kamu menyadari, sesungguhnya manusia penuh dengan warna abu-abu. Di dalam diri manusia ada hal baik yang dimiliki dan ada juga hal buruk yang tidak bisa diingkari, itu berarti tidak ada satu manusia pun yang benar-benar putih dan benar-benar hitam, kecuali atas izin Tuhan untuk memberikan keistimewaan pada seseorang. Manusia juga memiliki kelemahan dan juga memiliki kekurangan, bukankah itu dua sisi yang berbeda?
Manusia memang selalu memiliki pilihan di dalam hidupnya, tetapi manusia juga memiliki hak untuk tidak memilih. Entah kenapa manusia memiliki hidup yang sebenarnya penuh ketidakpastian, jika kamu hidup di Negara Demokrasi, kamu pasti akan memahaminya. Dimana peraturan terkesan lebih lebih mudah diperdebatkan, dan terkadang ada sebuah perdebatan dengan menggunakan dua peraturan yang berbeda. Bukankah ini juga dua sisi yang berbeda di satu titik yang sama? Saat ada hal yang mengatur untuk tidak melakukan suatu hal, tapi ada juga peraturan yang menguatkan untuk melakukan tindakan tersebut. Oleh sebab itu terkadang menjadi abu-abu justru lebih baik. Karena dengan menjadi abu-abu, kamu bisa menilai sesuatu dengan objektif, tidak dari sisi hitam ataupun sisi putih. Kamu bisa berpikir jernih tanpa ambisi mempertahankan diri. Karena sungguh, saat seseorang berada dalam posisi mempertahankan diri, dia akan melakukan segala cara untuk bisa bertahan. Saat sudah terdesak, manusia seolah-olah selalu muncul kekuatan baru, tekad baru dan keyakinan baru. Hal ini terkadang juga berlawanan dengan kebenaran. Begitu juga saat seseorang berada dalam posisi yang menyerang, dia akan selalu menemukan cara baru untuk menaklukkan lawannya. Sedangkan jika kamu ada di posisi abu-abu, kamu tidak akan pernah merasa terdesak ataupun mendesak. Bukankah pada momen tertentu itu adalah yang terbaik.
Meskipun banyak orang yang mengidentikkan abu-abu sebagai sesuatu yang tidak ada ketegasan, tetapi terkadang menjadi abu-abu justru lebih baik. Kamu harus ingat, pada momen tertentu kamu juga harus memiliki ketegasan kemana harus melangkah, apakah belok kanan, belok kiri atau lurus. Apakah sampai disini identifikasi abu-abu masih sebagai sesuatu yang tidak tegas? Abu-abu memang tidak berada di posisi hitam ataupun putih, tetapi berada di posisi abu-abu. Dengan penuh keyakinan dan ketegasan, abu-abu adalah abu-abu, berada di tingkat yang sama dengan hitam dan putih, hanya saja posisinya berbeda.
Menjadi abu-abu kamu akan bisa menjadi lebih bijak dalam menilai sesuatu. Kamu tidak mudah menyalahkan suatu hal dan membenarkan hal lain. Kamu akan berpikir dengan keseimbangan, sesunggunya itu adalah yang terbaik. Saat kamu tidak berada di antara dua pihak yang berlawanan, kamu akan bisa berpikir jernih menanggapi sebuah permasalahan. Bukankah seperti itu? Bukankah menjadi abu-abu terkadang lebih baik?

Sunday, July 17, 2016

Seperti Serigala

Seperti Serigala




Meski bukan raja seperti singa, meski namanya tidak terdengar sehebat harimau, sejatinya serigala adalah binatang yang sangat luar biasa. Serigala hidup dalam kelompok, hal ini memberikan mereka pelajaran tentang arti berbagi. Serigala hidup bahkan di cuaca yang sangat ekstrim, mulai dari padang tandus, hingga gumpalan es, ini menjadi serigala sebagai binatang yang hebat, binatang yang kuat dan tidak takut mencoba. Serigala memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat, dengan pandangan yang tajam dan auman yang keras. Ini mengisyaratkan bahwa mereka tidak lebih rendah dari harimau dan singa. Dari sini, mengartikan bahwa serigala benar-benar menjaga harkat dan martabat mereka. Meskipun tidak terdengar sehebat nama harimau dan singa, serigala tetap memiliki taring dan kewibawaan.
Seperti serigala, seharusnya manusia mampu hidup bersama, karena sejatinya manusia diciptakan sebagai makhluk sosial, manusia memiliki kewajiban untuk bisa hidup bersama. Seperti serigala, manusia seharusnya memiliki jiwa kepemimpinan, karena sesungguhnya manusia tercipta sebagai pemimpin, setidaknya untuk memimpin dirinya sendiri. Seperti serigala, manusia harusnya menjaga dengan sungguh-sungguh perihal harga dirinya, manusia memiliki hak untuk mengangkat namanya, manusia memiliki hak untuk diakui. Meski tidak harus seperti mereka yang ada di atas sana, setiap manusia sungguh menginginkan sebuah pengakuan, pengakuan yang baik tentang keberadaannya. Karena sejatinya eksistensi adalah salah satu kebutuhan manusia, bukan hanya tentang sebuah ambisi.

Pandangan yang tajam penuh kepercayaan diri yang selalu diperlihatkan oleh serigala, seolah tidak takut dengan halang rintang di depan mereka. Seperti serigala, manusia juga seharusnya mampu bersikap yang sama. Pandangan tajam penuh kepercayaan diri saat menatap masa depan, kepercayaan diri sejatinya adalah hal terpenting dalam melakukan segala hal. Meskipun tidak ada yang tau bagaimana perjalanan di depan, tetapi dengan keyakinan dan kepercayaan diri yang kuat, maka semuanya akan terasa lebih mudah, setidaknya lebih siap untuk menghadapi segala hal. Seperti serigala yang pandai melihat peluang, serigala tidak akan membuang-buang energi untuk melakukan pengejaran mangsa yang sehat, serigala akan memilih mangsa yang sakit atau terluka, sehingga lebih mudah untuk menangkapnya. Seharusnya manusia juga bisa seperti serigala, pandai melihat peluang, peluang yang lebih potensial harusnya dipilih.
Serigala juga terbiasa hidup bersama, bekerja sama dalam sebuah kelompok untuk mencapai tujuan yang sama. Sebagai contoh adalah saat perburuan mangsa, mereka saling bekerja sama untuk bisa mendapatkan mangsa yang terbaik. Seperti serigala, manusia seharusnya mampu bekerja sama dalam sebuah tim, kelebihan dan kekurangan masing-masing akan membuat tim menjadi lebih baik. Tapi kenyataannya, ambisi manusia lebih tinggi dibandingkan harus bekerja sama satu sama lain. Masing-masing orang memiliki tujuan, dan terkadang melakukan banyak hal untuk mencapainya, bahkan ada juga yang menjatuhkan rekan setimnya sendiri.
Serigala sejatinya tidak memiliki predator pemangsa yang perlu ditakutkan. Bahkan singa dan harimau juga akan berpikir ulang saat berurusan dengan serigala, jika perlawanan satu lawan satu, mungkin harimau atau singa mampu melawan serigala yang memang kalah ukuran. Tetapi serigala selalu hidup berkelompok, menjadi sangat superior dalam sebuah tim, kesetiaan satu sama lain juga tidak perlu lagi diragukan. Ini menjadikan serigala sebagai binatang yang tidak memiliki pemangsa. Seperti serigala, seharusnya manusia mampu menjadi orang yang mengedepankan kerja sama, sebagai diri sendiri mungkin akan mudah dirobohkan, tapi sebagai tim pasti akan memiliki kekuatan yang jauh lebih sempurna. Kesetiaan antar anggota tim juga seharusnya menjadi prioritas yang tidak bisa lagi di tawar, seperti serigala yang tidak akan membiarkan teman satu timnya mati dengan sia-sia, mereka akan mengorbankan diri untuk menjaga teman mereka. Ini yang menjadikan kelompok serigala sangat berwibawa dan menakutkan untuk binatang lain.
Meskipun manusia tercipta sebagai makhluk yang sempurna, terkadang belajar dari kehidupan binatang juga bisa menjadikan pembelajaran baru. Karena manusia juga memiliki ambisi dan kepentingan pribadi, ini yang terkadang membuat manusia lupa, bahwa mereka diciptakan dengan fungsi masing-masing, setiap orang pasti akan menjadi sebuah manfaat dalam kehidupan, entah apapun itu. Jadi manusia memiliki kewajiban untuk berbuat baik dengan orang lain, bukan hanya untuk kepentingan pribadi dan ambisi yang tinggi. Meski memiliki ambisi adalah sesuatu yang baik, tapi tidak lantas melupakan tanggung jawab hidup sebagai makhluk sosial, sejatinya manusia tidak akan pernah bisa hidup sendiri, manusia memiliki naluri untuk bersosialisasi, itu adalah keniscayaan yang tidak bisa terbantahkan.
Serigala tidak pernah meninggalkan satu anggota kelompoknya dalam keadaan apapun, serigala tercipta dengan kesetiaan yang luar biasa. Seperti serigala, seharusnya manusia mampu menjadi makhluk dengan kesetiaan terhadap timnya. Banyak hal yang membuat serigala terdengar begitu berwibawa, padahal tidak sekondang singa dan harimau. Ini semua dari apa yang dilakukan oleh mereka, banyak yang memiliki taring lebih tajam dari serigala, banyak yang memiliki cakar lebih panjang dari serigala, tapi tidak banyak yang bisa hidup seperti serigala. Keyakinan, kepemimpinan, kewibawaan, kesetiaan, kerja sama, semuanya ada di dalam diri mereka. Hal inilah yang mengangkat nama mereka. Meskipun bukan sang raja hutan, serigala adalah binatang hebat yang sebenarnya, eksistensi serigala bahkan jauh lebih luas dibandingkan semua binatang lainnya. Serigala bisa ditemukan di segala penjuru dunia, mulai dari Antartika hingga gurun sahara, serigala membuktikan kehebatannya dengan kemampuannya beradaptasi dengan segala hal. Serigala hanya memiliki pemangsa dari kelompok serigala lain, tidak ada predator lainnya. Ini membuktikan betapa hebatnya serigala dibandingkan binatang lain. Banyak hal yang bisa dipelajari dari serigala, seperti serigala, manusia seharusnya mampu menjadi berwibawa.


Thursday, July 14, 2016

Seindah dan Sekuat Intan

Seindah dan Sekuat Intan


Dunia ini penuh dengan perbedaan, dan semuanya menjadi bagian yang mendukung keindahan. Bebatuan, lautan, pasir, hujan, terik, semuanya ada untuk membuat dunia menjadi sempurna. Ada banyak hal di dunia ini yang indah, bahkan lebih dari indah. Salah satunya adalah Intan, meski dia adalah jenis bebatuan, tapi berbeda dengan batuan lainnya. Dia begitu indah, dia juga sangat kuat. Intan mampu membuat manusia lupa diri, itu karena begitu indah dan begitu berharganya intan. Bahkan meski dia ditemukan dalam potongan kecil, dia tetap jauh lebih berharga dari batuan biasa. Meski sama-sama batu, intan itu berbeda. Dia bersinar, dia penuh warna, dia menjadi awal indahnya perhiasan dunia. Meskipun menemukan dan memiliki intan tidak mudah, tapi banyak orang yang mencarinya. Karena sekali saja orang menemukan dan memiliki intan, kehidupannya akan berubah. Derajadnya akan terangkat, hidupnya akan lebih indah dan membuat seseorang menjadi lebih bersinar bersama intan di tangannya.


Meskipun terkadang hidup ini tidak seindah dan sekuat intan, tapi itu semua harus dijalani. Belajar untuk menjadi seperti intan yang menjadi indah untuk diri sendiri, lalu kemudian dicari banyak orang. Karena sesungguhnya memang manusia hanya bisa belajar untuk menjadi lebih baik, terutama untuk dirinya sendiri, baru kemudian bisa menjadi hal baik untuk orang lain. Seperti intan, meskipun sangat jarang ditemukan, intan mampu mengindahkan orang lain, bahkan mengindahkan dunia. Intan menjadi sesuatu yang berharga, tak ternilai dan tidak tergantikan. Bahkan emas terbaik sekalipun, tidak akan mampu menggantikan intan.
Intan itu sangat indah, sangat kuat, sangat berharga dan sangat luar biasa. Karena intan bisa saja membuat seseorang lupa diri, lupa bagaimana caranya memijakkan kaki di bumi. Jika orang yang memiliki intan tidak bisa seindah dan sekuat intan, maka itu akan menjadi cerita yang berbeda. Itulah alasan kenapa hanya orang-orang tertentu saja yang bisa memiliki intan yang berharga. Orang biasa tidak akan bisa memiliki intan, karena intan terlalu berharga untuk bisa dimiliki orang-orang yang biasa saja. Bahkan banyak orang yang tidak pernah terpikirkan untuk bisa memiliki intan, banyak diantaranya yang memimpikan saja tidak berani. Keindahan intan selalu mewarnai isi dunia ini, termasuk dalam bebatuan yang berharga dan sangat mahal. Di bumi ini mungkin ada banyak intan diciptakan, tapi tidak banyak yang bisa ditemukan, apalagi dimiliki. Mendapatkan dan menemukan intan butuh pengorbanan dan pencarian yang panjang. Karena semua orang tau, untuk mendapatkan sesuatu yang berharga, pasti akan memakan waktu, dan membutuhkan perjuangan yang luar biasa. Tetapi tetap saja banyak orang yang mencari intan, itu karena intan sangat indah dan berharga.
Di balik keindahan intan yang begitu bersinar, dia pernah mengalami masa yang sulit. Kemampuannya bertahan dan tetap bersinar sangat luar biasa. Karena banyak intan ditemukan di dasar tanah yang dalam, tentu saja itu sangat gelap. Tetapi intan sangat kuat, intan tidak ikut gelap di tengah gelapnya hal-hal di sekitarnya. Itulah kenapa manusia perlu belajar untuk bisa menjadi seindah dan sekuat intan. Dunia ini tidak selamanya mudah, tidak selamanya terang, hanya saja harusnya manusia mampu melewati itu semua, seperti intan yang tetap indah di tengah kegelapan. Untuk menjadi seindah dan sekuat intan yang sering terlihat di jemari atau di dada orang, tentu saja intan telah melewati proses panjang. Meskipun sudah tercipta dengan begitu indah, intan tetap menjalani proses untuk menjadi lebih indah. Lalu masihkah ada alasan untuk kita tidak mau menjalankan proses menjadi lebih baik? Menjadi lebih indah? Karena bahkan sesuatu seindah intan saja mau menjalani proses panjang untuk menjadi lebih indah. Bagaimana dengan manusia seperti kita?


Kendati demikian, intan tidak pernah berkata bahwa dia intan, intan tidak pernah menilai dirinya sendiri. Meski sangat berharga, itu semua dinilai oleh orang, bukan oleh dirinya sendiri. Dari sini seharusnya kamu bisa belajar satu hal penting. Sesungguhnya penilaian orang tentang kamu tidak berdasarkan apa yang kamu katakan, tetapi apa yang mereka lihat. Sekalipun kamu berbicara bahwa dirimu indah, bahwa kamu kuat, bahwa kamu baik, jika kenyataannya tidak seperti itu, maka tidak akan ada satu orang pun yang percaya dengan ucapanmu. Sebaliknya, sekalipun kamu tidak mengumbar perkataan, tetapi kamu melakukan hal baik, kamu terlihat baik, maka orang akan menilaimu sebagai hal yang baik. Tidak ada satu manusia pun yang terlalu bodoh hanya mempercayai apa yang didengarnya. Manusia juga akan kokoh pada pendiriannya, untuk sesuatu yang dia lihat, bukan yang dia dengar. Belajarlah untuk menjadi seindah dan sekuat intan, belajar juga bagaimana intan tetap diam, tanpa mengumbar keangkuhan bahwa dia indah dan berharga.
Terkadang manusia terlalu sombong, segala sesuatu bisa didapatkan dengan tangannya sendiri tanpa campur tangan Tuhan. Bahkan mengumbar kesombongan dengan perkataannya. Tidakkah dia bisa belajar dari intan? Intan selalu percaya bahwa segala sesuatu yang dimilikinya adalah karena Tuhan, Tuhan yang menciptakannya begitu indah, begitu berharga dan  begitu istimewa. Intan tidak pernah menyombongkan dirinya sama sekali. Itulah yang membuat intan menjadi semakin indah, semakin kuat dan semakin berharga. Di balik itu semua, intan juga mau melakukan proses panjang untuk bisa mengindahkan orang lain yang memilikinya. Seharusnya semua orang berpikir bahwa tidak ada satupun yang lebih indah dari Tuhan, dan jika manusia itu ingin menjadi lebih indah, maka dia harus mau melewati satu tahap yang bernama proses.

Monday, July 11, 2016

Membacalah Untuk Mengenal Dunia Dan Menulislah Untuk Dikenal Dunia

Membacalah Untuk Mengenal Dunia Dan Menulislah Untuk Dikenal Dunia


Apakah anda salah satu orang yang suka membaca? Jika iya, anda pasti memiliki jauh lebih banyak pengetahuan dibandingkan orang lain. Karena hampir semua jenis ilmu pengetahuan bisa anda dapatkan dengan membaca.
Bukan hanya untuk ilmu pengetahuan yang berat, anda juga bisa membaca untuk mengetahui ilmu pengetahuan yang sederhana. Karena sejatinya membaca adalah awal dimana anda bisa mengenal dunia, terdapat berbagai hal yang akan kamu ketahui hanya dengan membaca.
Sebenarnya kegiatan membaca pasti kamu lakukan setiap hari, yang paling sederhana adalah membaca pesan di handphone, itu adalah salah satu kegiatan membaca, meskipun tidak ada makna khusus dari apa yang anda baca.
Membacalah untuk mengenal dunia dan menulislah untuk dikenal dunia. Karena dengan membaca anda akan mengetahui banyak hal dan mengenal banyak orang. Kemudian selain untuk mengenal dunia, manusia juga terlahir untuk mempertahankan dan mengangkat eksistensinya.
Untuk bisa dikenal dan diketahui dunia, salah satu yang bisa anda lakukan adalah dengan menulis. Penjabaran lebih luas dari menulis dalam hal ini adalah dengan berkarya. Meninggalkan sebuah karya yang bisa dikenal banyak orang bahkan saat anda tidak lagi ada di dunia ini. Membaca dan menulis adalah salah satu tindakan yang akan membuat anda menjadi pribadi yang lebih berpengetahuan dan lebih di kenal dunia.
Saat anda membaca sesuatu, itu berarti anda sedang membaca karya orang, anda sedang mengenal satu orang yang berkarya dengan tulisan. Posisi itu bisa anda balik, dimana anda yang menjadi orang yang berkarya dan orang lain yang membaca dan mengenal anda.
Seperti pepatah klasik yang mengatakan membacalah untuk mengenal dunia dan menulislah untuk dikenal dunia. Pepatah ini memang benar adanya, jika anda memiliki sebuah buku di rumah anda, pasti ada nama penulisnya yang tercantum di salah satu bagian buku tersebut.
Itu adalah salah satu bukti bahwa seseorang bisa dikenal melalui tulisan, dibandingkan dengan pengenalan secara verbal, melalui tulisan akan lebih efektif dan lebih bertahan lama. Itulah alasan kenapa kartu nama sangat dibutuhkan, kenapa KTP diwajibkan dan kenapa Paspor sangat diharuskan jika anda bepergian ke Negara lain.
Hanya dengan membaca, anda bisa mengenal seisi dunia. Bahkan saat ini di tengah perkembangan dunia teknologi yang luar biasa, anda bisa mengetahui banyak hal dengan mudah. Hanya melalui gadget anda dan membacanya.
Meskipun tidak jarang juga orang yang lebih menyukai membaca langsung dengan bentuk bukunya. Memang buku seperti ada kekuatan magisnya sendiri, tulisan yang sama yang dibaca melalui soft copy akan memiliki rasa yang berbeda saat dibaca dalam bentuk buku.
Anda akan mengenal dunia dan mengetahui apa saja yang di dalamnya, hanya dengan membaca. Membaca sebenarnya adalah sesuatu yang menyenangkan, selalu ada pengetahuan baru jika anda mau membaca, pengetahuan yang terkadang tidak anda dapatkan selain hanya dengan membaca.
Saat ini jenis bacaan sudah sangat beragam, dengan isi bacaan yang sama banyak penulis yang kemudian menyesuaikan gaya bahasanya sesuai dengan kalangan yang ditargetkan. Hal ini tentu saja membuat kegiatan membaca menjadi lebih menyenangkan.
Jika sampai detik ini anda bukan orang yang suka membaca, cobalah untuk membaca sebuah buku yang memang menjadi passion anda. Misalnya saja jika passion anda ada di dunia politik, cobalah membaca buku-buku politik, maka sejak dimulai dari saat itu, anda pasti akan suka membaca.
Selain membaca dan mengenal dunia, anda juga bisa menulis untuk dikenal dunia. Entah kenapa tidak banyak orang yang suka menulis, padahal menulis adalah salah satu cara yang efektif untuk berbagi. Mulai dari berbagi perasaan hingga berbagi pengetahuan.
Jika anda mampu membuat karya dengan menulis, maka anda bisa benar-benar dikenal dunia. Dunia akan mengenal anda melalui karya anda. Meskipun tentu saja hal itu memerlukan proses yang panjang, akan tetapi jika anda menulis dan berkarya, setidaknya orang-orang di sekitar anda tidak akan melupakan anda begitu saja. Meskipun saat anda sudah tidak ada, karya anda akan tetap menjadi cerita.
Membaca dan menulis bisa menjadi hobi baru untuk anda. Hobi yang bisa membuat anda jauh lebih mengenal dunia, sekaligus hobi yang bisa membuat anda dikenal banyak orang. segala sesuatunya untuk mencapai puncak tentu saja membutuhkan usaha dan juga waktu yang mungkin tidak sedikit.


Akan tetap jika anda melakukannya secara konsisten, anda akan sampai pada titik dimana anda menyebutnya sebagai titik puncak. Saat anda menulis dan tulisan anda dinikmati banyak orang adalah sebuah kebanggaan yang tidak bisa tergantikan. Apalagi jika buku anda sampai beredar di berbagai Negara, anda pasti akan sangat bangga dengan diri anda sendiri.
Sejak kecil, dimulai saat masuk Taman Kanak-kanak, anda sudah mulai diajari bagaimana cara membaca dan menulis, bahkan sebelum anda diajarkan bagaimana caranya berhitung. Itu menandakan bahwa membaca dan menulis adalah dua hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Kedua hal itu akan terus dilakukan hingga anda meninggal.  Hampir semua aspek kehidupan di dunia ini adalah tentang membaca dan menulis.
Baik anda suka membaca atau tidak, pasti dalam rutinitas harian anda, anda akan membaca banyak hal. Demikian juga dengan menulis, anda boleh saja berkata tidak suka menulis, namun anda pasti akan menulis untuk sesuatu hal, dan mungkin dalam intensitas waktu yang cukup sering. Jadi membacalah untuk mengenal dunia dan menulislah untuk dikenal dunia.

Tuesday, July 5, 2016

Seperti Pasir, Semakin Erat Digenggam Akan Semakin Cepat Hilang

Seperti Pasir, Semakin Erat Digenggam Akan Semakin Cepat Hilang



Pernahkah kamu menggenggam pasir? Pasir adalah benda yang memiliki ukuran cukup kecil, tapi belum terlalu kecil karena masih bisa dilihat dengan mata biasa. Pernahkah kamu mendengar filosofi tenang pasir, semakin erat digenggam akan semakin cepat hilang? Pada kenyataannya hal ini benar adanya. Terlebih lagi tentang cinta.
Sejatinya pasir masih bisa terlihat dengan mata, tapi tetap membutuhkan cara yang istimewa untuk menggenggamnya. Bagaimana dengan cinta? Yang tidak bisa terlihat dan mungkin memiliki susunan partikel yang sangat kecil.
Cinta itu seperti pasir, semakin erat digenggam kan semakin cepat hilang. Satu kalimat ini memiliki makna yang sangat luas dan pasti kamu sudah pernah mendengarnya. Tapi apa kamu benar-benar memahaminya?
Di dunia ini pasti setiap orang akan bahagia jika merasa terlindungi, merasa terjaga dari mala bahaya, merasa senang jika ada yang menggenggamnya. Akan tetapi setiap orang juga tidak menyukai semua hal yang berlebihan. Apalagi jika kamu menggenggamnya terlalu erat hingga dia merasa terkekang di dalam genggamanmu.
Dia justru akan berbalik memberontak dan berangsur pergi dari genggamanmu. Manusia tercipta dengan keinginanya yang besar untuk hidup bahagia, untuk mendapatkan penghormatan setinggi-tingginya dan keinginan untuk dipercaya. Jika kamu sudah bisa memberikan rasa itu terhadap seseorang, maka kamu akan membuatnya merasa nyaman.
Saat dia nyaman ada digenggamanmu, dia tidak akan memberontak dan pergi. Sebaliknya, dia juga bukan sebuah pohon, dia bisa pergi kemana saja jika di genggamanmu dia tidak bisa menemukan kenyamanan.


Jika kamu mengatakan itu cinta, kamu seharusnya bisa menggenggamnya dengan cinta. Bukan dengan ambisimu yang besar untuk memiliki dan menguasainya. Dia bukan tahananmu yang bisa kamu kurung, dia bukan robot yang bisa kamu atur seperti keinginanmu, dia ingin terbang bebas dengan sayapnya.
Semakin kuat kamu menggenggamnya, semakin kuat keinginannya untuk memberontak. Cinta itu istimewa, jadi perlu diperlakukan dengan istimewa juga. Cinta bukan ambisi, jadi kamu harus menerapkan toleransi yang tinggi untuk cinta. Membuatnya merasa terjaga dan merasa aman tidak bisa dilakukan dengan genggaman yang terlalu kuat. Saat kamu menggenggamnya terlalu kuat, justru kamu sedang menyakitinya.
Bagaimana dia akan merasa aman bersama orang yang menyakitinya?
Sejatinya, jika rasa nyaman saja tidak bisa kamu berikan, bagaimana kamu bisa membuatnya merasa aman di dekatmu? Padahal kedua hal ini adalah alasan yang paling berpengaruh untuk membuatnya tetap bertahan bersamamu.
Meskipun dia adalah pasanganmu, tidak sepenuhnya dia milikmu yang bisa kamu atur sedemikian rupa hidupnya. Dia tetap memiliki kehidupannya sendiri, itu yang seharunya kamu mengerti. Mengekang dan mengaturnya bukan sebuah tindakan yang baik untuk membuatnya tetap bersamamu.
Seperti pasir, semakin erat digenggam akan semakin cepat hilang. Kamu seharusnya bisa memberikannya kepercayaan untuk hidupnya sendiri. kamu harusnya percaya bahwa dia tidak akan mengecewakanmu dan orang-orang di sekitarnya. Karena sejatinya tidak ada satu manusia pun yang memiliki keinginan untuk mengecewakan orang lain.
Meskipun terkadang ada orang yang membuatmu kecewa, itu bukan karena niatnya mengecewakanmu, tapi karena keadaan yang memang harus membuatmu kecewa. Jadi seharusnya kamu juga bisa memberikan kepercayaan yang besar kepada pasanganmu. Tanpa kamu menggenggamnya terlalu erat, dia sudah berada di tanganmu, perlakukan dia sebagaimana orang yang ingin kamu jaga dan ingin kamu lindungi. Jangan perlakukan dia sebagai barang milikmu.
Pasir, jika kamu genggam terlalu erat, akan berangsur hilang dengan cepat. Begitu juga cinta, apa yang kamu pikir baik, belum tentu baik untuknya. Apa yang anggapanmu bisa membuatnya bahagia belum tentu adanya.
Bagaimanapun, dia bukan robot yang sistemnya bisa kamu sesuaikan sesuai keinginan. Dia manusia yang sama-sama memiliki ambisi untuk menjadi yang terbaik. Jangan sampai keberadaanmu justru menjaukannya dari mimpi-mimpinya.
Terkadang bersikap biasa saja justru akan membuat orang merasa dihargai, apalagi jika kamu bisa mendukung setiap mimpinya. Kamu tidak membatasi apapun yang ingin dia lakukan, saat itulah dia akan merasa benar-benar dihargai.
Sebaliknya jika kamu menganggap bahwa dia adalah milikmu sepenuhnya, maka kamu pasti akan membuat kehidupannya hilang perlahan. Jika tujuanmu ingin membuat dia bahagia, maka sebenarnya cara ini salah jika kamu lakukan.
Menghargainya adalah salah satu cara agar kamu juga bisa dihargai olehnya, menggenggamnya terlalu erat adalah salah satu alasan kenapa dia begitu memberontak. Jika kamu merasa apa yang dia lakukan tidak benar, tidak lantas kamu memasungnya untuk tidak melakukan hal itu.
Seharusnya kamu bisa membicarakannya dengan baik. Dalam proses hukum saja diperlukan persidangan sebelum memenjarakan orang. Kenapa tidak kamu berikan rasa toleransi untuk cinta yang begitu istimewa?
Meskipun pembentukan karakter seseorang tidak bisa dibuat-buat, setidaknya kamu bisa memperbaiki hal itu. Jika saat ini kamu masih menganggapnya sebagai milikmu, coba pikirkan lagi. Sekalipun dia menerima bahwa dia milikmu, kamu harus ingat bahwa dia masih memiliki kehidupannya.
Dia memiliki hak dan kewajibannya sebagai manusia yang hidup di dunia. Jangan sampai kamu terlalu mengatur dan menggenggamnya terlalu berlebihan. Jika ini terjadi maka akan membuatnya memberontak dan berpikir cara pergi dari genggamanmu.
Dia manusia, dia tidak akan pernah ada niat untuk mengecewakan orang lain. Itu yang seharusnya ada di dalam pikiranmu, berikan kepercayaan yang sepenuhnya untuk dia. Dia akan membuktikan bahwa cinta dia sudah ada genggamanmu, tapi hidup dia masih milik dia sendiri. Dia masih memiliki kehidupannya sendiri, dia memiliki hak dan kewajiban yang akan dia lakukan.

Friday, July 1, 2016

Tergelincirnya Kaki Itu Lebih Selamat Daripada Tergelincirnya Lidah

Tergelincirnya Kaki Itu Lebih Selamat Daripada Tergelincirnya Lidah




Sepanjang perjalanan hidupmu, pasti kamu sering diperingatkan tentang bagaimana bahanya lidah. Bagaimana pentingnya menjaga perkataan, sesungguhnya berbicara adalah sesuatu yang sangat mudah dilakukan.
Tapi dari sebuah pembicaraan bisa mengakibatkan dampak yang besar, baik itu dampak yang baik ataupun dampak negatif. Bahkan hanya dari perkataan saja, bisa menimbulkan peperangan. Inilah alasan kenapa tergelincirnya kaki itu lebih selamat daripada tergelincirnya lidah.
Saat kaki tergelincir, kamu hanya akan merasakan sakit untuk diri kamu sendiri, tetapi saat lidah kamu tergelincir, bisa jadi kamu menyakiti orang lain. Lidah dan perkataanmu itu bisa menjadi lebih tajam dibandingkan pedang, bisa memancing amarah dan juga peperangan, itu jika kamu tidak bisa menjaga dan mengontrol dir, karena sungguh tergelincirnya lidah bisa menjadi dampak yang besar.
Saat ini coba kamu bandingkan jika kamu tergelincir kaki, yang akan kamu rasakan mungkin hanya sekedar sakit fisik, lecet, berdarah atau terkilir. Untuk mengobati semua permasalahan itu, kamu tidak perlu berpikir keras, karena saat ini banyak sekali obat-obatan yang bisa kamu gunakan untuk obat.
Tapi bagaimana ceritanya jika kamu tergelincir lidah? Saat lidahmu tergelincir dan tidak sengaja berkata sesuatu yang memancing amarah orang lain, maka saat itu juga kamu bisa menciptakan amarah orang lain.
Jika orang tersebut bisa menerima, mungkin semuanya akan baik-baik saja dan tidak menjadi permasalahan yang perlu kam khawatirkan. Tetapi saat orang yang terluka karena lidahmu tidak bisa menerima, permasalahan ini akan terus berkembang dan bisa menjadi permasalahan yang cukup besar.
Seperti yang sudah sedikit disebutkan di atas, bahwa tergelincirnya lidah bisa menjadi awal dari penyebab peperangan. Itu berarti menjaga lidah dan perkataan adalah suatu hal yang penting, memang terkadang saat sedang berbicara, seseorang lepas kontrol dan mengatakan sesuatu yang tidak sepantasnya, inilah yang mungkin disebut sebagai tergelincirnya lidah.
Tergelincirnya lidah bisa menjadi awal yang buruk, inilah alasan kenapa sejak kecil kamu sudah diajarkan untuk bisa menjaga perkataan, sehingga kamu bisa mengontrol perkataan dan terhindar dari tergelincirnya lidah. Bagaimanapun juga lidah itu tidak berulang, lidah lebih sulit dikendalikan dibandingkan apapun.
Jika kamu pernah mendengar pepatah, kalau kamu tidak bisa berkata baik, lebih baik kamu diam saja. Ini juga menjadi salah satu cara untuk menghindari tergalincirnya lidah. Memang pada kondisi tertentu diam adalah salah sati tindakan yang paling benar. Karena justru orang yang terlalu banyak bicara akan di selimuti rasa keraguan dari orang yang mendengarkannya.
Diam terkadang benar-benar menjadi emas, diam terkadang bisa menciptakan perdamaian, diam bisa mencegah permusuhan, dan diam bisa menghindarkan diri dari tergelincirnya lidah.
Menjaga lidah memang lebih sulit dibandingkan menjaga hal lain, karena untuk mengatakan sesuatu itu sangat mudah. Berkata dan berbicara tidak membutuhkan banyak hal dan sangat mudah dilakukan. Tetapi terkadang seorang tidak bisa berkata baik dan justru sebaliknya, jika hal ini terjadi maka seharusnya kamu paham, bahwa terkadang diam adalah benar-benar emas.
Diam adalah lebih baik dibandingkan harus berkata dengan perkataan yang tidak baik. Perkataan yang tidak baik bisa menjadi awal dari dampak negatif yang terjadi. Banyak permusuhan yang terjadi akibat tergelincirnya lidah, permusuhan yang bisa saja menjadi peperangan dan memakan banyak korban jiwa.
Itulah alasan kenapa tergelincirnya kaki lebih selamat daripada tergelincirnya lidah. Sekali saja lidah tergelincir, akan selamanya terasa, mungkin perasaan sakit yang dirasakan orang lain. Tapi kalau kamu tergelincir kaki, kamu bisa dengan cepat menyembuhkannya.
Sejauh ini sudah banyak sekali kasus terjadinya permusuhan antar kelompok atau antar orang yang terjadi karena saling mengejek. Bahkan beberapa kasus diantaranya dimulai dari ejekan saling bercanda.
Tetapi saat lidah benar-benar tergelincir dan menyakiti perasaan orang lain, kamu tidak akan tau dampak seperti apa yang akan kamu terima. Oleh sebab itu, menjaga lidah adalah salah satu hal yang terpenting yang harus kamu lakukan, jangan sampai tergelincirnya lidah menjadi satu kebiasaan yang sering kamu lakukan.
Seseorang yang telah dianggap sering berkata tidak baik, maka akan sulit untuk mendapatkan kepercayaan. Bahkan teman juga akan pergi perlahan-lahan, dan pada akhirnya kamu tidak akan memiliki siapa-siapa, itu masih beruntung dibandingkan gara-gara tergelincirnya lidah anda akan mengakibatkan permusuhan banyak orang.
Meskipun menjaga perkataan bukanlah hal yang mudah, tapi tetap harus anda lakukan. Perkataan bisa lebih tajam dari pedang, tapi juga bisa lebih terang dari matahari. Selama kamu bisa menjaga perkataanmu dengan kata-kata yang baik, kamu juga bisa menyelamatkan dan bermanfaat untuk orang lain dengan perkataan dari lidahmu.
Tapi sebaliknya, saat kamu menyakiti orang lain dengan perkataan yang keluar dari mulutmu, maka itu juga akan sangat merugikan untukmu.
Sebenarnya karakter seseorang dengan orang lain itu memang berbeda, terkadang memang ada orang yang begitu menganggap perkataan tidak baik sebagai hal yang biasa. Tetapi sejatinya, menjaga perkataan adalah tindakan bijak yang bisa menyelamatkanmu dari hal yang tidak baik. Saat kamu bisa menjaga lidah, kamu bisa mengatakan hal-hal yang baik, kamu juga akan mendapatkan kebaikan, itu keniscayaan yang tidak bisa kamu bohongi.
Orang-orang juga akan lebih menghargai kamu jika kamu mampu menghargai mereka, sekalipun hanya dari perkataan yang kamu ucapkan. Sebaliknya, orang-orang bisa benar-benar membencimu hanya karena perkataan yang tidak baik keluar dari mulut kamu, sekalipun itu hanya terjadi sekali seumur hidup.
Oleh sebab itu, karena tergelincirnya kaki lebih selamat daripada tergelincirnya lidah, kamu harus lebih baik menjaga lidah kamu.