Sunday, June 26, 2016

Cara Mendidik Anak

Cara Mendidik Anak


“Jika anak-anakmu berduka
ceritakan kepada mereka
peristiwa kemanusiaan yang manis
sejarah keteledanan yang agung
agar mereka tidak lagi menangis dan meraung
dan menjadi anak-anak yang santun
di wilayah yang dikepung. ”
― Wadi Leta S.A., Laut Karang


Anak adalah sesosok harapan yang diberikan oleh Tuhan yang harusnya dijaga. Anak dititipkan kepada manusia bukan untuk dibuat duka. Buatlah titipan Tuhan tersebut bahagia. Tatkala tumbuh dengan senyuman, ia akan menjadi pribadi yang santun. Begitulah yang tersirat dalam sajak Wedi Leta.
Sejatinya manusia adalah anak yang dilahirkan ke muka bumi dengan tujuan dan kisahnya masing masing. Ada yang lahir di situasi yang menguntungkan untuk tumbuh kembangnya. Adapula berada di situasi yang membahayakan hidupnya. Contohnya saja si kaya, ia dengan mudah mendapat asupan nutrisi sejak lahir, pendidikan yang baik dan fasilitas lainnya. Sedangkan si miskin, makan sudah susah, sekolah tinggi apalagi. Tapi Tuhan tidak pernah memberikan sesuatu tanpa maksud dan tujuan. Ada yang lahir di keluarga miskin tapi menjadi pribadi yang luhur. Ada yang besar di keluarga kaya tapi tak tahu diri. Begitupula sebaliknya. Dan lalu apakah yang paling memengaruhi pribadi anak? Apakah ketersediaan fasilitas ataukah perlakuan orang disekitarnya? Atau semua itu tidak dapat diprediksi ?
Orang tua adalah sekolah pertama bagi anak. Anak lahir bagaikan kertas putih kosong yang siap disapukan warna oleh orang tuanya. Ya, tanpa disadari orang tualah yang membentuk pribadi awal seorang anak. Memberikan warna dasar tersendiri. Namun kadang orang tua tak paham mengenai hal tersebut. Seperti pepatah lama mengatakan bahwa anak kecil adalah cermin, dia mengikuti gerak gerik dari orang disekitarnya terutama orang tuanya. Anak terbiasa dibentak, maka ia akan membentak. Anak terbiasa dipukul, maka ia akan memukul. Anak terbiasa disayangi, maka ia akan menyayangi. Oleh karena itu berikanlah contoh yang baik dan sayangilah mereka.


Kasih sayang adalah kunci dari mendidik anak manapun. Bukan fasilitas mewah bukan pula uang yang melimpah. Tapi kasih sayang tulus dari orang disekitarnya. Terlebih pada anak diawal periode hidupnya, mereka suka diperhatikan dan suka bertanya. Berikanlah perhatian pada panggilan mereka dan jawablah pertanyaan mereka walau mereka bertanya berulang ulang kali. Jangan abaikan mereka. Percayalah bahwa abai orang tua akan berdampak buruk bagi tumbuh kembang anak hingga dewasa nantinya.
Kasih sayang orang tua juga dapat direalisasikan dengan memberikan pemahaman spiritual sejak dini. Tak perlu dengan bahasa tinggi, cukup rangkaian kata sederhana sesuai usianya. Tuangkan religiusitas dan moralitas sebagai bekal masa dewasa mereka. Memberikan pemahaman kepada anak memang bukanlah perkara mudah tapi juga bukan tidak mungkin. Mulailah diskusi dengan si kecil tentang kejadian dalam kehidupan sehari hari. Misalkan tentang rasa syukur saat melihat orang kurang beruntung dijalan.
Selain itu, seringkali orang tua merasa terlalu sibuk. Tanpa disadari orang tua merasa sombong sehingga mereka tidak memiliki waktu untuk mendengarkan sang anak bercerita. Bahkan kadang pendapat si kecil sering orang tua abaikan. Padahal, merasa didengar adalah kebahagiaan tersendiri bagi seorang anak. Dengarkan sebelum sampaikan. Dengan mendengarkan, Anda akan memahami anak Anda. Selami dunianya, jadilah temannya, jadilah kepercayaannya.
   Namun, anak hidup tak hanya mengenal orang tuanya saja. Suatu ketika ia akan tumbuh remaja dan dewasa. Lalu ia akan mengenal teman dan lingkungan yang lebih luas. Hal yang sering timbul dalam pikiran orang tua adalah bagaimana menjaga anakku? Ditengah kebisingan dan pengaruh lingkungan barunya. Sebagai orang tua, pasti akan ada rasa kekhawatiran sendiri tentang sisi pemberontak yang biasanya dimiliki anak yang beranjak remaja. Jika kekhawatiran itu datang, cukuplah ajak mereka berbagi cerita. Lagi-lagi, jadilah teman mereka namun tetap berikan sekilas masukan jangan hujatan. Ketika interaksi terjalin dengan baik maka kekhawatiran dapat memudar. Tekankan pada anak nilai nilai yang telah ditanamkan sejak dini dengan cara tidak menghakimi. Ingat ketika anak melihat orang tua sebagai sosok yang ditakuti maka ia akan sering membohongi. Jika anak merasa orang tua tempat berbagi maka ia akan membuka diri.
Mungkin ada yang mengatakan jika menjadi orang tua adalah hal yang sulit. Tapi bukan tidak mungkin kan untuk mendidik anak dengan baik?
Bedasarkan pembahasan diatas, berikut adalah rangkuman beberapa hal yang perlu Anda lakukan sebagai cara mendidik anak dengan baik:
1.     Berilah kasih sayang dan cinta sepenuhnya. Anak yang tumbuh dalam kasih sayang akan menebar kebaikan pada lingkungannya.
2.     Berilah contoh sauri tauladan karena anak akan menjadikan orang tua mereka sebagai standar berperilaku di awal kehidupannya.
3.     Dengarkan keluh kesah, pendapat dan cerita anak serta salami dunianya. Jangan biarkan ia merasa sendiri.
4.     Beri pemahaman moral dan agama sejak dini. Tentunya dengan bahasa sederhana dan sesuai usia mereka.
5.     Berilah anak kesempatan untuk mandiri namun tetap awasi terutama saat beranjak remaja. Jangan hakimi mereka tapi ajaklah mereka diskusi.
6.     Yang terakhir dan sebenarnya paling utama dilakukan adalah mendoakan kebaikan untuk mereka. Tentunya kekuatan doa orang tua teramat dahsyat bukan?





No comments:

Post a Comment