Merah Putih
Tuhan memperkenalkan kepada manusia tentang berbagai warna, warna-warna
yang kemudian memiliki makna satu sama lain. Kemudian manusia menyimpulkan
tentang makna dari warna-warna tersebut. Misalnya saja warna hitam sebagai
warna kegelapan, warna merah jambu memiliki warna yang feminin, warna merah
melambangkan keberanian, warna putih bermakna kesucian dan lain sebagainya.
Warna-warna tersebut berhasil mengindahkan seisi dunia, warna-warna yang
kemudian membuat dunia terlihat lebih sempurna. Tidak hanya itu saja, beberapa
warna menjadi bagian dari sejarah, sejarah perjuangan yang teramat luar biasa.
Beberapa warna tersebut dijadikan sebagai bendera untuk berbagai Negara. Salah
satunya adalah merah putih, bendera kebangsaan Indonesia ini sangat sederhana,
hanya berwarna merah dan putih. Berdasarkan arti dari warna yang ada, merah
melambangkan sebuah keberanian dan putih berarti kesucian. Hal ini sesuai
dengan perjalanan sejarah Bangsa Indonesia, Bangsa yang penuh keberanian
menghadapi alang rintang yang mengusik wilayahnya. Meskipun kalah dalam
persenjataan, tidak pernah ada kata gentar untuk melawan penjajahan. Keberanian
yang kemudian menjadi senjata utama Bangsa Indonesia, hingga pada akhirnya
mampu menaklukkan musuh-musuhnya, meskipun penuh dengan darah dan keringat.
Kemudian warna putih yang memiliki makna kesucian, Indonesia adalah Negara yang
menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, demokrasi, toleransi dan sebagainya. Ini
menandakan betapa sucinya Bangsa ini.
Merah Putih, saat seseorang mengucapkan kata dari kedua warna ini,
seolah memiliki kekuatan magis tersendiri. Kekuatan luar biasa yang kemudian
membakar semangat untuk memperjuangkan suatu hal. Meskipun sangat sederhana,
Merah Putih adalah simbol dari keagungan Bangsa Indonesia. Kesederhanaan bentuk
dari Bendera Indonesia, menjadi gambaran dari kesederhanaan yang Agung.
Sederhana bukan berarti miskin, Indonesia adalah sebuah Negara yang sangat
kaya, emas ada dimana-mana, air bersih melimpah, tanahnya begitu subur, lautan
sangat luas dan lain sebagainya. Indonesia sejatinya adalah Negara yang cukup
disegani oleh Dunia, Indonesia memiliki peran penting dalam kancah
Internasional. Merah Putih yang telah berkibar dan diakui seluruh Dunia menjadi
tanda betapa besarnya Negara Kesatuan Republik Indonesia ini. Meskipun
Indonesia menjadi salah satu Negara yang pernah dijajah, nama besar Indonesia
saat ini cukup disegani di dunia Internasional. Keberanian, perdamaian,
persatuan, toleransi, semuanya berjalan dengan baik. Hal ini yang tidak banyak
dimiliki oleh Negara lain.
Berdasarkan sejarah, Indonesia pada jaman dahulu adalah Negara yang
memiliki peran besar dalam perjalanan sejarah Negara lain. Ini menandakan bahwa
sejatinya Indonesia bukanlah sebuah Negara yang tertinggal, bukan Negara yang
pantas dikucilkan. Indonesia adalah Negara Kepulauan terbesar di Dunia, ribuan
pulau terdapat di dalamnya. Namun rasa persatuan dijunjung melebihi segalanya,
Indonesia adalah Negara yang unik, Negara yang Besar dan Negara yang sangat
kaya, baik di daratan ataupun di lautan, tersimpan kekayaan yang luar biasa.
Dari begitu luar biasanya Negara ini, sayangnya ada saja tikus-tikus
yang mengotorinya. Tikus-tikus yang sedikit demi sedikit menggerogoti kebesaran
Merah Putih. Setelah masa penjajahan dan
kolonialisme di Indonesia berakhir, sejatinya Bangsa Indonesia tidak begitu
saja bisa berhenti berjuang. Justru perjuangan saat ini tidak kalah hebat
dibandingkan mengusir penjajah. Karena Indonesia dijajah oleh warganya sendiri,
korupsi. Indonesia menjadi salah satu Negara dengan angka korupsi paling tinggi
di dunia. Tentu saja ini bukan prestasi yang mampu mengibarkan sang Merah
Putih. Korupsi seolah menjadi jamur yang begitu sulit dibasmi. Seandainya
membasmi korupsi bisa dilakukan dengan bambu runcing, mungkin tidak akan ada
lagi tikus-tikus di Negara ini. Demokrasi dan toleransi seolah menjadi pedang
yang bermata dua. Jika dilihat hukum di Indonesia, pada satu titik terkadang
terlihat lemah, misalnya saja untuk menghukum pelaku korupsi. Hukuman yang
diberikan masih terlalu lemah, hingga pada akhirnya bermunculan tikus-tikus
baru. Mereka adalah penjajah, penjajah yang bahkan lebih menjijikkan
dibandingkan Belanda ataupun Jepang. Tikus-tikus yang menggerogoti bangsanya
sendiri untuk membusungkan perutnya. Jika dulu penjajah diacungkan bambu
runcing, kenapa saat ini tidak?
Dari sekian banyak tikus yang sudah tertangkap, ada saja kabar yang
membuat warga Indonesia geleng-geleng kepala dan menggigit jari sembari
berkata, lucunya Negeri ini, dimana sejatinya orang-orang memaknai Merah Putih.
Tikus yang sudah tertangkap banyak yang kemudian diberikan keju yang lezat,
tempat tidur bak hotel berbintang lima, bahkan ada juga tikus yang melanglang
buana ke berbagai Negara dan menonton pertandingan olahraga. Bagaimana
ceritanya jika hukum mampu diperbudak oleh tikus-tikus menjijikkan seperti itu.
Bermodalkan rambut palsu, tikus ini mampu menutupinya dari hukum. Sebenarnya
bukan hukum yang tidak mampu, hukum di Negara Merah Putih sangat bagus, tetapi
kembali lagi, ini karena banyaknya tikus dan curut di Negeri ini.
Jika hukum mampu berkata, mungkin dia akan berkata runcingkan salah satu
ujungku, akan kutusuk tikus-tikus menjijikkan yang menggerogoti kesucianku.
Tikus-tikus yang tidak pernah menoleh betapa sulitnya mengibarkan Merah Putih,
dimana darah tidak lagi berharga untuk sedikit menggerek Merah Putih untuk
dikibarkan. Dengan enaknya menggerogoti Merah Putih untuk membusungkan perutnya
sendiri. Jika saja para Pejuang Bangsa ini masih ada, akan dicabik-cabik semua
tikus yang ada. Tikus-tikus yang menjajah Negaranya sendiri, meskipun Tuhan
akan memberikan balasan yang setimpal, tapi ijinkanlah salah satu dari Kami
(Bangsa Indonesia) untuk mencabik-cabik perutnya, membuat mereka para tikus
menjijikkan menyesali perbuatannya. Hingga Merah Putih kembali berkibar dengan
gagah dan berani, penuh kesucian tanpa ada tikus yang mengotorinya. Ada saatnya
orang-orang mengingat keagungan Merah Putih, apakah rela jika terus menerus
digerogoti tikus-tikus yang menjijikkan ini? Jayalah Indonesia.
No comments:
Post a Comment